Alkohol merupakan senyawa yang memiliki gugus fungsional –OH
yang terikat pada rantai karbon alifatik. Dalam molekul alkohol, gugus fungsi
–OH berikatans ecara kovalen dengan atom karbon.
Alkohol yang memiliki satu gugus –OH disebut dengan
monoalkohol, sedangkan yang memiliki lebih dari satu gugus –OH disebut dengan
polialkohol. Alkohol merupakan monoalkohol turunan alkana. Rumus umum dari
alkohol adalah CnH2n+1OH atau ditulis R-OH, satu atom H dari alkana diganti
oleh gugus OH.
Sifat-Sifat Senyawa Alkohol
Alkohol merupakan zat yang memiliki titik didih relatif
tinggi dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon yang jumlah atom karbonnya sama.
Hal ini disebabkan oleh adanya gaya antarmolekul dan adanya ikatan hidrogen
antarmolekul alkohol akibat gugus hidroksil yang polar.
Sifat fisika suatu senyawa yaitu sifat yang dimiliki oleh
senyawa dimana ketika senyawa tersebut mengalami perubahan tidak dibarengi
dengan perubahan unsur-unsur penyusun dari senyawa tersebut.
1.
Alkohol memiliki sifat yang mudah terbakar
2.
Alkohol memiliki sifat yang mudah tercampur,
terlarut dengan air, kelarutan ini disebabkan oeh adanya kemiripan struktur
antara alkohol dan air.
3.
Alkohol dengan jumlah atom karbon sebanyak satu
sampai empat berupa gas atau cair. Alkohol dengan julah atom lima sampai
sembilan berupa cairan kental seperti minyak, sedangkan yang memiliki atom
sepuluh atau lebih berupa zat padat.
4.
Alkoho bersifat heteropolar. Memiliki sifat
polar dari gugus –OH dan non polar dari gugus alkil. Sifat polar nya tergantung
dari panjang rantai alkilnya. Semakin panjang rantai alkilnya, maka sifat
kepolarannya berkurang. Hal ini menyebabkan berkurangnya sifat kelarutannya.
Alkoho dengan suku rendah seperti metanol dan etanol lebih mudah larut dalam
pelarut-pelarut yang polar seperti air.
5.
Titik didih alkohol lebih tinggi darpada titik
didih alkana. Hal ini disebabkan oeh gugus fungsi –OH yang sangat polar,
sehingga gaya tarik menarik antar molekul alkohol menjadi sangat kuat.
Sifat kimia yaitu sifat yang dalam perubahannya melibatkan
reaksi-reaksi kimia atau perubahan dari struktur unsur-unsur penyusunnya.
1.
Dehidrasi Alkohol
Dehidrasi yaitu suatu peristiwa reaksi yang
melibatkan terlepasnya ion H+ dan OH- (pelepasan air). Ketika
campuran suatu senyawa alkohol dengan senyawa lain dipanaskan hingga suhunya
mencapai 180oC, maka gugus hidroksil akan terlepas dan atom hidrogen terluarnya
akan terlepas dan membentuk H2O.
2.
Oksidasi alkohol
Oksidasi alkohol akan menghasilkan senyawa
yang berbeda, tergantung jenis alkoholnya.
3.
Reaksi alkohol dengan logam Na atau K
Alkohol kering (tidak mengandung air) dapat
bereaksi dengan logam Na dan K tetapi tidak sereaktif air dengan logam Na
ataupun K. atom H gugus –OH digantikan dengan logam tersebut sehingga terbentuk
Na-alkoholat.
4.
Esterifikasi
Alkohol dengan asam alkanoat dapat membentuk
ester. Reaksi ini disebut dengan reaksi esterifikasi.
Kegunaan alkohol
Pada umumnya alkohol digunakan sebagai senyawa pelarut dan
sebagai bahan minuman beralkohol. Adapun beberapa senyawa yang banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari adalah :
1.
Metanol
Metanol merupakan jenis alkoho yang banyal
digunakan sebagai pelarut getah dan resin. Alkohol dapat dibuat menjadi senyawa
lain seperti senyawa ester. Digunakan untuk membuat polimer jenis plastik
dengan merubah metano menjadi metanal atau formaldehid.
Di industri, metanol digunakan sebagai
bahan baku pembuatan formaldehid sebagai cairan anti beku dan pelarut seperti
vernish. Pada kendaraan bermotor, metano digunakan untuk bahan bakar mobil
formula.
2.
Etanol
Etanol merupakan jenis alkohol yang sudah
dikenal dan digunakan sejak zaman dahulu, baik sebagai pelarut obat-obatan
(tingtur), kosmetikan maupun sebagai bahan minuman seperti bir, anggur dan
whiskey.
Etanol dapat dibuat melalui teknik
fermentasi, yaitu proses perubahan senyawa goongan polisakarida, seperti pati
dihancurkan menjadi bentuk yang lebih sederhana dengan bantuan enzim
(ragi). Etano merupakan jenis alkohol
yang sering digunakan sebagai bahan bakar, untuk membuat senyawa organik lain,
dan dapat dikonversi menjadi etanal atau asetaldehid untuk digunakan sebagai
bahan pelarut.
3.
Etilen Glikol
Etilen gliko merupakan jenis alkohol yang
banyak dimanfaatkan sebagai bahan antibeku pada radiator mobil. Digunakan juga
sebagai bahan baku industri serat sintetik seperti dacron. Alkoho jenis ini
banyak digunakan juga sebagai pelarut dan bahan pelunak atau pelembut.
4.
Gliserol
Gliserol merupakan jenis alkohol yang
banyak dimanfaatkan sebagai bahan pelembab pada tembakau dan kembang gula.
Etanol digunakan juga sebagai pelarut berbagai obat-obatan. Digunakan juga
untuk membuat nitrogliserin (gliserin trinitrat) yaitu bahan untuk peledak
dinamit.
Permasalahan : pada artikel diatas, salah
satu dari sifat fisika alkohol yaitu mudah terbakar. Mengapa senyawa alkohol
mudah terbakar ?
Nama : Wulandari
BalasHapusNIM : A1C112006
Baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan saudari Icha.
Alkohol (C2H5OH) adalah golongan hidrokarbon yang terdiri dari tiga jenis unsur yaitu karbon,hidrogen,dan oksigen. Dan ketiganya membentuk ikatan yang kurang stabil sehingga dapat bereaksi dengan oksigen diudara. Hidrokarbon ini mengandung banyak ikatan kimia dan memiliki potensi energi yang besar tidak sperti air yang rumus kimianya hanya terdiri dari H2O. Seperti ikatan C-H memiliki potensial energi yang lebih besar dari C-O dan H-O sehingga secara natural(setelah mencapai batas energi aktivasi) dapat terbakar/teroksidasi dengan O2 menjadi CO2 dan H2O. Dengan kata lain ketika alkohol terpancing oleh energi lain (panas, cahaya) ikatannya terputus dan selanjutnya melepaskan energinya yang berupa panas. Karena itulah alkohol bersifat mudah terbakar.
Sekian semoga dapat membantu :)
Alkohol adalah nama yang diberikan kepada sekelompok molekul yang disebut hidrokarbon. Hidrokarbon ini mengandung banyak ikatan kimia dan memiliki potensi energi yang besar ketika alkohol terpancing oleh energi lain (panas, cahaya) ikatannya terputus dan selanjutnya melepaskan energinya yang berupa panas.
BalasHapusalkohol mengandung banyak ikatan yang energinya lebih tinggi dari hasil oksidasinya. seperti ikatan C-H memiliki potensial energi yang lebih besar dari C-O dan H-O sehingga secara natural(setelah mencapai batas energi aktivasi) dapat terbakar/teroksidasi dengan O2 menjadi CO2 dan H2O .
terimaksih
menurut literatur yang saya baca. seperti yang kita ketahui suatu reaksi pembakaran(oksidasi, combustion) umumnya menghasilkan pelepasan energi yang lebih besar dibanding energi awal untuk menghasilkan reaksi. Alkohol (C2H5OH) adalah golongan hidrokarbon yang terdiri dari tiga jenis unsur yaitu karbon,hidrogen,dan oksigen. ketiganya tersebut membentuk ikatan yang kurang stabil sehingga dapat bereaksi dengan oksigen diudara. Hidrokarbon ini mengandung banyak ikatan kimia dan memiliki potensi energi yang besar .Seperti ikatan C-H memiliki potensial energi yang lebih besar dari C-O dan H-O sehingga secara natural(setelah mencapai batas energi aktivasi) dapat terbakar/teroksidasi dengan O2 menjadi CO2 dan H2O. Dengan kata lain ketika alkohol terpancing oleh energi lain (panas, cahaya) ikatannya terputus dan selanjutnya melepaskan energinya yang berupa panas. Oleh Karena itulah alkohol dapat dikatakan mempunyai sifat mudah terbakar.
BalasHapusaku maw bertanya nhe ..mengapa alkohol lebih larut dalam air daripada hidrokarbon..terima kasih
BalasHapusaku maw bertanya nhe ..mengapa alkohol lebih larut dalam air daripada hidrokarbon..terima kasih
BalasHapus