Senin, 18 November 2013

Reaksi-reaksi senyawa aromatik selain reaksi substitusi

Benzena merupakan senyawa organik yang dapat mengalami beberapa reaksi khusus. Reaksi benzena biasanya terjadi melalui penggantian atom hidrogen yang terikat pada karbon dengan gugus fungsi yang lain, atau dengan istilah reaksi substitusi. Halaman ini akan menjelaskan reaksi yang dapat terjadi pada senyawa benzena, dengan kata lain akan menjelaskan reaksi pembuatan senyawa turunan benzena.

Substitusi Elektrofilik
Kebanyakan reagen yang dapat bereaksi dengan cincin aromatik pada benzena dan turunannya adalah elektrofil. Jika benzena digambarkan dengan rumus umum ArH, dimana Ar merupakan gugus aril, maka elektrofil akan menggantikan kedudukan hidrogen dalam cincin. Reaksi tersebut dinamakan reaksi substitusi elektrofilik. Beberapa reaksi substitusi elektrofilik adalah reaksi nitrasi, sulfonasi, halogenasi, alkilasi dan asilasi.

Nitrasi


Reaksi nitrasi adalah reaksi kimia yang terjadi pada benzena dan asam nitrat dengan bantuan katalis asam sulfat. Senyawa yang dihasilkan adalah nitrobenzena dan air (produk samping). Elektrofil yang bekerja dalam reaksi nitrasi adalah ion nitronium (+NO2).

Sulfonasi



Reaksi sulfonasi adalah reaksi kimia yang terjadi pada benzena dan asam sulfat dengan adanya pemanasan. Produk yang dihasilkan dalam reaksi sulfonasi adalah asam benzena sulfonat dan air. Reaksi sulfonasi merupakan reaksi reversible (dapat balik).

Halogenasi



Reaksi halogenasi adalah reaksi kimia yang terjadi pada benzena dan molekul halogen diatomik dengan bantuan katalis logam (biasanya besi). Senyawa yang dihasilkan dalam halogenasi adalah aril halida (halobenzena) dan asam halida. Sebagai contoh, jika benzena direaksikan dengan bromin dan katalis besi, akan terbentuk bromobenzena dan asam bromida.

Alkilasi Friedel-Crafts



Alkil halida dengan benzena bereaksi dengan adanya aluminium(III) klorida menghasilkan alkilbenzena. Reaksi ini dinamakan reaksi alkilasi. Jika alkil halida yang direaksikan mempunyai rantai panjang akan terjadi reaksi penataan ulang (rearrangement reaction).




Asilasi Friedel-Crafts
Versi lain dari reaksi Friedel-Crafts adalah asilasi. Reaksi asilasi adalah reaksi kimia yang terjadi pada benzena dengan asil halida dengan bantuan katalis aluminium(III) halida.






Walaupun asil halida yang direaksikan mempunyai rantai panjang, reaksi asilasi tidak dapat mengalami penataan ulang.

Substitusi Nukleofilik
Penggantian salah satu atom hidrogen dengan gugus fungsi nukleofil tidak dapat dilaksanakan secara langsung. Cara alternatif yaitu dengan menambahkan suatu gugus pergi (leaving group) pada cincin benzena. Setelah itu, gugus pergi akan digantikan oleh gugus nukleofil. Reaksi akan berhasil jika gugus pergi yang digunakan adalah garam diazonium (-+N2). Reaksi tersebut dinamakan reaksi substitusi nukleofilik.

Contoh reaksi substitusi nukleofilik adalah reaksi pembuatan fenol. Gugus OH tidak dapat ditambahkan langsung pada cincin benzena, melainkan via garam diazonium seperti pada skema berikut.

Permasalahan : Mengapa pada reaksi alkilasi , jika alkil halida yang direaksikan mempunyai rantai panjang akan terjadi reaksi penataan ulang (rearrangement reaction), sedangkan pada reaksi asilasi tidak terjadi ?

3 komentar:

  1. baiklah saudari icha, saya akan mencoba menjawab permasalahan anda
    karena pada Asilasi yang tersubtitusi ke cincin benzenanya gugus asil sendiri, reaksi asilasi tidak berlangsung dengan cara karbokation dan tidak ada perubahan susunan. Dengan menggabungkan reaksi asilasi dengan suatu reaksi mereduksi gugus karbonil(C=O) menjadi CH2

    sedangkan pada alkilasi pada tahap pertama pembentukan karbokation, nah serangan oleh karbokation elekrofil ini menyebabkan hilangnya proton dan menghasilkan alkilbenzena. Dalam campuran reaksi, karbokation dapat mengubah susunan strukturnya untuk menghasilkan karbokation yang lebih stabil.

    itulah yang menyebabkan alkilasi terjadi penataan uang dan mempunyai rantai panjang

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus