NAMA : ICHA MARISSA NH
NIM : A1C112016
PENDIDIKAN KIMIA REGULER 2012
1. A.
Jelaskan bagaimana asam benzoat di sintesis dari suatu senyawa aromatik!
B. jelaskan bagaimana mensintesis asam salisilat dari asam benzoat tersebut di atas!
2. Jelaskan mengapa fenol dapat di gunakan sebagai antiseptik!, mengapa alkohol tidak memiliki kemapuan demikian?
3. A. Suatu eter dapat bereaksi dengan air dimana bila di uji dengan larutan fehling A dan fehling B memberikan hasil positif.
B. hasil dari tersebut di atas bila dioksidasi lebih lanjut akan menghasilkan senyawa X , tentukan cara mengidentifikasinya!
4. Mengapa suatu eter bisa lebih reaktif dari pada alkohol, padahal secara umum alkohol lebih reaktif dari pada eter apabila di reaksikan dengan logam? (seperti Na)
jelaskan dasar-dasar ilmiah yang memungkinkan suatu eter lebih reaktif dari pada alkohol!
5. Bila fenol dikatakan lebih asam dari pada alkohol temukan contoh suatu alkohol jauh lebih asam dari pada fenol! Jelaskan mengapa demikian!
6. Etanol berfungsi digunakan sebagai bahan bakar, bagaimana halnya dengan turuna alkohol yang lain yang memungkinkan di gunakan sebagai bahan bakar,?
apa syarat-syaratnya? Dan berikan contoh!
B. jelaskan bagaimana mensintesis asam salisilat dari asam benzoat tersebut di atas!
2. Jelaskan mengapa fenol dapat di gunakan sebagai antiseptik!, mengapa alkohol tidak memiliki kemapuan demikian?
3. A. Suatu eter dapat bereaksi dengan air dimana bila di uji dengan larutan fehling A dan fehling B memberikan hasil positif.
B. hasil dari tersebut di atas bila dioksidasi lebih lanjut akan menghasilkan senyawa X , tentukan cara mengidentifikasinya!
4. Mengapa suatu eter bisa lebih reaktif dari pada alkohol, padahal secara umum alkohol lebih reaktif dari pada eter apabila di reaksikan dengan logam? (seperti Na)
jelaskan dasar-dasar ilmiah yang memungkinkan suatu eter lebih reaktif dari pada alkohol!
5. Bila fenol dikatakan lebih asam dari pada alkohol temukan contoh suatu alkohol jauh lebih asam dari pada fenol! Jelaskan mengapa demikian!
6. Etanol berfungsi digunakan sebagai bahan bakar, bagaimana halnya dengan turuna alkohol yang lain yang memungkinkan di gunakan sebagai bahan bakar,?
apa syarat-syaratnya? Dan berikan contoh!
Jawaban :
1. A ) Asam benzoat, C7H6O2 (atau C6H5COOH), adalah
padatan kristal berwarna putih dan merupakan asam
karboksilat aromatik yang paling
sederhana. Untuk semua metode sintesis, asam benzoat dapat dimurnikan dengan
rekristalisasi dari air, karena asam benzoat larut dengan baik dalam air panas
namun buruk dalam air dingin. Penghindaran penggunaan pelarut organik untuk
rekristalisasi membuat eksperimen ini aman. Pelarut lainnya yang memungkinkan
diantaranya meliputi asam asetat, benzena,
eter petrolium, dan campuran etanol dan air.
Asam benzoat dapat dibuat dari bromobenzena di mana
Bromobenzena dapat diubah menjadi asam benzoat dengan "karbonasi"zat
antara fenil magensium bromida.
C6H5MgBr + CO2 → C6H5CO2MgBr
C6H5CO2MgBr + HCl → C6H5CO2H + MgBrCl
C6H5CO2MgBr + HCl → C6H5CO2H + MgBrCl
Dari benzil alkohol, asam benzoat dapat dibuat dengan cara
benzil alkohol dapat direfluks dengan kalium permanganat ataupun
oksidator lainnya dalam air. Campuran ini kemudian disaring dalam
keadaan panas untuk memisahkan mangan dioksida, dan kemudian didinginkan
untuk mendapatkan asam benzoat.
B) Dapat membentuk asam salisilat melalui
reaksi asam benzoat dan chloro acetic acid dengan katalis NaOH . reaksinya :
OOCCH2OC6H4COOH + ClCH2COOH → OH- C7H6O3
Asam benzoate chloro acetic acid asam salisilat
OOCCH2OC6H4COOH + ClCH2COOH → OH- C7H6O3
Asam benzoate chloro acetic acid asam salisilat
2. Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya
adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Fenol digunakan sebagai
antiseptik karena dapat membunuh bakteri. Kegunaan lain, sebagai bahan baku
sintesis zat warna, obat-obatan, dan pembuatan plastik. Bahaya dari penggunaan
fenol adalah dapat merusak protein, sehingga jika mengenai kulit akan
terasa sakit. Antiseptik juga zat yang dapat menghambat atau
menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup.
Alkohol adalah antiseptik yang kuat. Alkohol membunuh kuman
dengan cara menggumpalkan protein dalam selnya. Kuman dari jenis bakteri,
jamur, protozoa dan virus dapat terbunuh oleh alkohol. Alkohol (yang biasanya
dicampur yodium) sangat umum digunakan oleh dokter untuk mensterilkan kulit
sebelum dan sesudah pemberian suntikan dan tindakan medis lain. Tetapi
alkohol kurang cocok untuk diterapkan pada luka terbuka karena menimbulkan rasa
terbakar. Alkohol juga tidak dapat dijadikan sebagai antiseptik karena sifatnya
yg mudah menguap. Jadi ketika alkohol diletakkan pada kulit maka alkohol
tersebut akan langsung menguap. Sehinga efek dari antiseptik tersebut tidak
akan membekas dan tidak berakibat apa apa. Jenis alkohol yang digunakan sebagai
antiseptik adalah etanol (60-90%),propanol (60-70%) dan isopropanol (70-80%)
atau campuran dari ketiganya.mungkin yang dimaksudkan dengan alkohol tidak
memiliki sifat antiseptik ialah metil alkohol. Metil alkohol
(metanol) tidak boleh digunakan sebagai antiseptik karena dalam kadar
rendah pun dapat menyebabkan gangguan saraf dan masalah penglihatan.
3. A ) Pereaksi
Fehling terdiri atas dua larutan, yaitu larutan Fehling A dan larutan Fehling
B.
Larutan Fehling A
adalah larutan CuSO4 dalam air sedangkan larutan Fehling B adalah larutan garam
Kalium-Natrium tartrat dalam air.
Kedua macam larutan ini disimpan terpisah baru dicampur menjelang digunakan untuk memeriksa suatu karbohidrat. Aldehid dengan pereaksi Fehling dapat bereaksi menghasilkan endapan Cu2O yang berwarna merah bata. Dalam pereaksi ini, ion Cu++ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O. Dan memberikan hasil positif.
Kedua macam larutan ini disimpan terpisah baru dicampur menjelang digunakan untuk memeriksa suatu karbohidrat. Aldehid dengan pereaksi Fehling dapat bereaksi menghasilkan endapan Cu2O yang berwarna merah bata. Dalam pereaksi ini, ion Cu++ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O. Dan memberikan hasil positif.
B) Diketahui bahwa suatu eter dapat bereaksi dengan
air dimana bila diuji dengan larutan fehling A dan fehling B memberikan hasil
positif. Jika eter direaksikan dengan air akan membentuk ikatan hidrogen
sehingga menghasilkan senyawa dengan gugus aldehid (R-COH) . dan apabila gugus aldehid ini
dioksidasi maka akan membentuk asam karboksilat yang mempunyai gugus fungsi –COOH.
Untuk mengidentifikasinya dapat ditambahkan dengan larutan
alkohol dengan katalis asam agar terbentuk ester. Bila berhasil maka akan
berbau buah dan ini merupakan salah satu ciri larutan tersebut menjadi ester
dan senyawa sebelum ditambahkan alkohol tadi adalah benar-benar asam
karboksilat.
4. Alkohol (alkanol) merupakan senyawa
turunan alkana yang memiliki gugus fungsi –OH (hidroksi) dengan rumus umum R –
OH. Eter atau alkoksi alkana memiliki
gugus fungsi – O – dengan rumus umum R– O –R’. Rumus molekul CnH2n+2O.
Eter merupakan zat cair tak berwarna, mudah menguap dan mudah
terbakar. Eter dapat dibuat dari dehidrasi alkohol menggunakan asam sulfat.
Eter memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan dengan
titik didih alkohol dikarenakan pada eter tidak terdapat ikatan hidrogen,
tetapi kedua senyawa ini dapat larut dalam air. Selain itu eter bersifat kurang
polar. Jika dibandingkan dengan alkoho, eter jauh kurang reaktif dengan
alkohol. Tetapi dalam hal pembakaran eter lebih baik dibandingkan dengan
alkohol.
Sebagai contoh pada alkohol bereaksi dengan natrium dan akan
membentuk Na-alkoholat sedangkan eter tidak bereaksi. Gugus fungsi yang kurang
reaktif pada eter menyebabkan eter sukar berekasi atau tidak dapat bereaksi
dengan logam natrium. kereaktifan suatu senyawa sangat tergantung pada sifat
reaksinya dan untuk membedakan alkohol dengan eter bisa digunakan dengan PCL5. Selain
itu contoh lain lain seperti reaksi pembakaran eter akan menghasilkan gas karbon
dioksida dan uap air. Adapun contoh reaksinya:
CH3-O-CH3 + 3O2 → 2CO2 + 3H2O
Sedangkan contoh pembakaran pada alkohol dengan
oksigen seperti pembakaran pada spritus.
5. Fenol merupakan asam yang lebih kuat
dibandingkan alkohol atau air. Kekuatan asam fenol kira-kira ditengah antara
etanol dan asam asetat. Ion fenoksida merupakan asam yang lemah dibandingkan
OH, oleh karena itu,fenoksida dapat diolah dengan seuatu fenol dan NaOH dalam
air. Reaktifitas ini sangat berbeda dengan reaktifitas alkohol. Fenol bersifat
lebih asam dibandingkan alkohol karena anion yang dihasilkan oleh
resonansi,dengan muatan negatifnya disebar (delokalisasi) oleh cincin aromatik.
Reaksi alkohol dengan asam kuat menghasilkan pemindahan (eliminasi gugus fungsi
–OH), alkohol dan fenol adalah asam-asam lemah,tentang keasaman ini dapat
diketahui dengan penambahan karbonat dan bikarbonat membentuk CO2.
Jadi kita dapat membuat alkohol lebih asam dari fenol jika
anion pada alkohol lebih stabil daripada fenol. Kita juga dapat meningkatkan
tingkat keasaan alkohol jika gugus penarik elektron berada di dekat karbon
hidroksil seperti halogen ataupun NO2. Tetapi, untuk contohnya saya belum menemukan
alkohol lebih asam daripada fenol.
6. Meskipun saat ini bahan bakar
fosil masih mendominasi sumber energi dunia, alkohol sudah
digunakan sebagai bahan bakar oleh manusia sejak zaman lampau. Empat alkohol alifatikpertama,
yaitu metanol, etanol, propanol, dan butanol adalah jenis
alkohol yang sering digunakan sebagai bahan bakar karena alkohol-alkohol ini
dapat disintesis secara kimia maupun biologi dan karakteristik yang dimiliki
membuat alkohol ini dapat dipakai pada mesin-mesin modern saat ini. Salah satu
keuntungan yang dimiliki oleh keempat jenis alkohol ini adalah angka oktan yang
tinggi. Angka oktan yang tinggi dapat membuat efisiensi bahan bakar meningkat
sehingga dapat menutupi kepadatan energinya yang rendah (jika dibandingkan
dengan bensin/diesel). Biobutanol merupakan
salah satu bahan bakar yang paling menguntungkan karena kepadatan energinya hampir
sama dengan bensin, dengan angka oktan yang masih 25% lebih tinggi dari bensin.
Masalahnya adalah, saat ini biobutanol lebih susah diproduksi apabila
dibandingkan dengan etanol atau metanol. Rumus kimia umum dari bahan
bakar yang terbuat dari alkohol adalah CnH2n+1OH.
Kebanyakan metanol diproduksi dari gas alam, meskipun
sebenarnya dapat juga diproduksi sari biomassa dengan proses yang hampir sama.
Etanol pada umumnya diproduksi darimaterial biologis yang
diproses melalui fermentasi. Bahan bakar yang diperoleh dari
material-material biologis ini disebut dengan bioalkohol (misalnya bioethanol).
Tidak ada perbedaan antara bahan bakar alkohol yang diproduksi dari material
biologis maupun dari bahan kimia. Meskipun begitu, "etanol" yang
diproduksi dari minyak bumi tidak bisa dianggap aman untuk dikonsumsi manusia
karena masih mengandung 5% metanol, yang dapat menyebabkan kebutaan dan
kematian. Campuran ini juga tidak bisa dipisahkan dengan distilasi biasa,
karena mereka membentuk campuran azeotropik. Kebanyakan
metanol diproduksi dari gas alam, meskipun sebenarnya dapat juga diproduksi
sari biomassa dengan proses yang hampir sama.
Bahan bakar etanol adalah etanol (etil alkohol) dengan jenis yang sama dengan yang
ditemukan pada minuman beralkohol dengan
penggunaan sebagai bahan bakar. Etanol seringkali dijadikan bahan tambahan bensin sehingga menjadi biofuel.
Pembakaran etanol lebih bersih daripada bahan bakar fosil yang berarti
mengurangi emisi gas rumah kaca. Hal ini merupakan keuntungan etanol yang
paling signifikan bagi lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Etanol menghasilkan energi per satuan
volume lebih rendah dibandingkan dengan bensin. Etanol juga cenderung sangat
korosif karena dapat dengan mudah menyerap air dan kotoran. Tanpa sistem
penyaringan yang tepat, etanol dapat menyebabkan korosi di dalam blok mesin
terjadi dengan cepat. Penelitian yang banyak dilakukan
saat ini difokuskan pada pemanfaatan bioetanol sebagai sumber bahan bakar.
Dimana dalam pembuatan bioetanol ini memanfaatkan bahan baku yang mudah didapat
dan diproduksi, seperti beras, jagung, ubi, serta jarak.
Syarat-Syarat Bahan Bakar Untuk Motor Bakar Bensin
1. Volatilitas bahan bakar
Volatilitas bahan bakar didefinisikan sebagai kecenderungan cairan bahan bakar untuk menguap. Oleh karena itu kemampuan menguapkan bahan bakar untuk motor bensin sangat penting.
2. Angka Oktan
Angka Oktan adalah suatu bilangan yang menunjukkan sifat anti ketukan (denotasi). Dengan kata lain, makin tinggi angka oktan maka semakin berkurang kemungkinan untuk terjadinya denotasi (knocking). Dengan berkurangnya intensitas untuk berdenotasi, maka campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan oleh torak menjadi lebih baik sehingga tenaga motor akan lebih besar dan pemakaian bahan bakar menjadi lebih hemat.
1. Volatilitas bahan bakar
Volatilitas bahan bakar didefinisikan sebagai kecenderungan cairan bahan bakar untuk menguap. Oleh karena itu kemampuan menguapkan bahan bakar untuk motor bensin sangat penting.
2. Angka Oktan
Angka Oktan adalah suatu bilangan yang menunjukkan sifat anti ketukan (denotasi). Dengan kata lain, makin tinggi angka oktan maka semakin berkurang kemungkinan untuk terjadinya denotasi (knocking). Dengan berkurangnya intensitas untuk berdenotasi, maka campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan oleh torak menjadi lebih baik sehingga tenaga motor akan lebih besar dan pemakaian bahan bakar menjadi lebih hemat.
3. Kesetabilan kimia dan kebersihan bahan bakar
Kestabilan kimia bahan bakar sangat penting, karena berkaitan dengan kebersihan bahan bakar yang selanjutnya berpengaruh terhadap sistem pembakaran dan sistem saluran. Bahan bakar yang mengalami perubahan kimia, menyebabkan gangguan pada proses pembakaran. Pada bahan bakar juga sering terdapat saluran/senyawa yang menyebabkan korosi, senyawa ini antara lain : senyawa belerang, nitrogen, oksigen, dan lain-lain , kandungan tersebut pada gas solin harus diperkecil untuk mengurangi korosi, korosi dari senyawa tersebut dapat terjadi pada dinding silinder, katup, busi, dan lainya, hal inilah yang menyebabkan awal kerusakan pada mesin.
Kestabilan kimia bahan bakar sangat penting, karena berkaitan dengan kebersihan bahan bakar yang selanjutnya berpengaruh terhadap sistem pembakaran dan sistem saluran. Bahan bakar yang mengalami perubahan kimia, menyebabkan gangguan pada proses pembakaran. Pada bahan bakar juga sering terdapat saluran/senyawa yang menyebabkan korosi, senyawa ini antara lain : senyawa belerang, nitrogen, oksigen, dan lain-lain , kandungan tersebut pada gas solin harus diperkecil untuk mengurangi korosi, korosi dari senyawa tersebut dapat terjadi pada dinding silinder, katup, busi, dan lainya, hal inilah yang menyebabkan awal kerusakan pada mesin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar