Minggu, 05 Januari 2014

UAS KIMIA ORGANIK 1

NAMA   : ICHA MARISSA NH
NIM       : A1C112016
PENDIDIKAN KIMIA REGULER 2012


1. A. Jelaskan bagaimana asam benzoat di sintesis dari suatu senyawa aromatik!
    B. jelaskan bagaimana mensintesis asam salisilat dari asam benzoat tersebut di atas!
2. Jelaskan mengapa fenol dapat di gunakan sebagai antiseptik!, mengapa alkohol tidak memiliki kemapuan demikian?
3. A. Suatu eter dapat bereaksi dengan air dimana bila di uji dengan larutan fehling A dan fehling B memberikan hasil positif.
    B. hasil dari tersebut di atas bila dioksidasi lebih lanjut akan menghasilkan senyawa X , tentukan cara mengidentifikasinya!
4. Mengapa suatu eter bisa lebih reaktif dari pada alkohol, padahal secara umum alkohol lebih reaktif dari pada eter apabila di reaksikan dengan logam? (seperti Na) 
jelaskan dasar-dasar ilmiah yang memungkinkan suatu eter lebih reaktif dari pada alkohol!
5. Bila fenol dikatakan lebih asam dari pada alkohol temukan contoh suatu alkohol jauh lebih asam dari pada fenol! Jelaskan mengapa demikian!
6. Etanol berfungsi digunakan sebagai bahan bakar, bagaimana halnya dengan turuna alkohol yang lain yang memungkinkan di gunakan sebagai bahan bakar,?
apa syarat-syaratnya? Dan berikan contoh!

Jawaban :
1. A )  Asam benzoat, C7H6O2 (atau C6H5COOH), adalah padatan kristal berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling sederhana. Untuk semua metode sintesis, asam benzoat dapat dimurnikan dengan rekristalisasi dari air, karena asam benzoat larut dengan baik dalam air panas namun buruk dalam air dingin. Penghindaran penggunaan pelarut organik untuk rekristalisasi membuat eksperimen ini aman. Pelarut lainnya yang memungkinkan diantaranya meliputi asam asetatbenzena, eter petrolium, dan campuran etanol dan air.
Asam benzoat dapat dibuat dari bromobenzena di mana Bromobenzena dapat diubah menjadi asam benzoat dengan "karbonasi"zat antara fenil magensium bromida.
                                           
C6H5MgBr + CO2 → C6H5CO2MgBr

C6H5CO2MgBr + HCl → C6H5CO2H + MgBrCl

Dari benzil alkohol, asam benzoat dapat dibuat dengan cara benzil alkohol dapat direfluks dengan kalium permanganat ataupun oksidator lainnya dalam air. Campuran ini kemudian disaring dalam keadaan panas untuk memisahkan mangan dioksida, dan kemudian didinginkan untuk mendapatkan asam benzoat.


    B) Dapat membentuk asam salisilat melalui reaksi asam benzoat dan chloro acetic acid dengan katalis NaOH . reaksinya  :

               OOCCH2OC6H4COOH     +       ClCH2COOH     →        OH-             C7H6O3       
                           Asam benzoate                     chloro acetic acid                     asam salisilat

2. Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil.  Fenol digunakan sebagai antiseptik karena dapat membunuh bakteri. Kegunaan lain, sebagai bahan baku sintesis zat warna, obat-obatan, dan pembuatan plastik. Bahaya dari penggunaan fenol adalah dapat merusak protein, sehingga jika mengenai kulit akan terasa sakit. Antiseptik juga  zat yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup.

Alkohol adalah antiseptik yang kuat. Alkohol membunuh kuman dengan cara menggumpalkan protein dalam selnya. Kuman dari jenis bakteri, jamur, protozoa dan virus dapat terbunuh oleh alkohol. Alkohol (yang biasanya dicampur yodium) sangat umum digunakan oleh dokter untuk mensterilkan kulit sebelum dan sesudah pemberian suntikan dan tindakan medis lain. Tetapi alkohol kurang cocok untuk diterapkan pada luka terbuka karena menimbulkan rasa terbakar. Alkohol juga tidak dapat dijadikan sebagai antiseptik karena sifatnya yg mudah menguap. Jadi ketika alkohol diletakkan pada kulit maka alkohol tersebut akan langsung menguap. Sehinga efek dari antiseptik tersebut tidak akan membekas dan tidak berakibat apa apa. Jenis alkohol yang digunakan sebagai antiseptik adalah etanol (60-90%),propanol (60-70%) dan isopropanol (70-80%) atau campuran dari ketiganya.mungkin yang dimaksudkan dengan alkohol tidak memiliki sifat antiseptik ialah metil alkohol.  Metil alkohol (metanol) tidak boleh digunakan sebagai antiseptik karena dalam kadar rendah pun dapat menyebabkan gangguan saraf dan masalah penglihatan.

3. A ) Pereaksi Fehling terdiri atas dua larutan, yaitu larutan Fehling A dan larutan Fehling B. 
Larutan Fehling A adalah larutan CuSO4 dalam air sedangkan larutan Fehling B adalah larutan garam Kalium-Natrium tartrat dalam air. 
Kedua macam larutan ini disimpan terpisah baru dicampur menjelang digunakan untuk memeriksa suatu karbohidrat. Aldehid dengan pereaksi Fehling dapat bereaksi menghasilkan endapan Cu2O yang berwarna merah bata. Dalam pereaksi ini, ion Cu++ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O. Dan memberikan hasil positif.

B) Diketahui bahwa suatu eter dapat bereaksi dengan air dimana bila diuji dengan larutan fehling A dan fehling B memberikan hasil positif. Jika eter direaksikan dengan air akan membentuk ikatan hidrogen sehingga menghasilkan senyawa dengan gugus aldehid (R-COH) . dan apabila gugus aldehid ini dioksidasi maka akan membentuk asam karboksilat yang mempunyai gugus fungsi –COOH.
Untuk mengidentifikasinya dapat ditambahkan dengan larutan alkohol dengan katalis asam agar terbentuk ester. Bila berhasil maka akan berbau buah dan ini merupakan salah satu ciri larutan tersebut menjadi ester dan senyawa sebelum ditambahkan alkohol tadi adalah benar-benar asam karboksilat. 

4. Alkohol (alkanol) merupakan senyawa turunan alkana yang memiliki gugus fungsi –OH (hidroksi) dengan rumus umum R – OH.  Eter atau alkoksi alkana memiliki gugus fungsi – O –  dengan rumus umum R– O –R’. Rumus molekul  CnH2n+2O. Eter   merupakan zat cair tak berwarna, mudah menguap dan mudah terbakar. Eter dapat dibuat dari dehidrasi alkohol menggunakan asam sulfat.
Eter memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan dengan titik didih alkohol dikarenakan pada eter tidak terdapat ikatan hidrogen, tetapi kedua senyawa ini dapat larut dalam air. Selain itu eter bersifat kurang polar. Jika dibandingkan dengan alkoho, eter jauh kurang reaktif dengan alkohol. Tetapi dalam hal pembakaran eter lebih baik dibandingkan dengan alkohol.
Sebagai contoh pada alkohol bereaksi dengan natrium dan akan membentuk Na-alkoholat sedangkan eter tidak bereaksi. Gugus fungsi yang kurang reaktif pada eter menyebabkan eter sukar berekasi atau tidak dapat bereaksi dengan logam natrium. kereaktifan suatu senyawa sangat tergantung pada sifat reaksinya dan untuk membedakan alkohol dengan eter bisa digunakan dengan PCL5. Selain itu contoh lain lain seperti  reaksi pembakaran eter akan menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air. Adapun contoh reaksinya:
CH3-O-CH3 + 3O2 → 2CO2 + 3H2O
Sedangkan contoh pembakaran pada alkohol dengan oksigen seperti pembakaran pada spritus.

5.  Fenol merupakan asam yang lebih kuat dibandingkan alkohol atau air. Kekuatan asam fenol kira-kira ditengah antara etanol dan asam asetat. Ion fenoksida merupakan asam yang lemah dibandingkan OH, oleh karena itu,fenoksida dapat diolah dengan seuatu fenol dan NaOH dalam air. Reaktifitas ini sangat berbeda dengan reaktifitas alkohol. Fenol bersifat lebih asam dibandingkan alkohol karena anion yang dihasilkan oleh resonansi,dengan muatan negatifnya disebar (delokalisasi) oleh cincin aromatik. Reaksi alkohol dengan asam kuat menghasilkan pemindahan (eliminasi gugus fungsi –OH), alkohol dan fenol adalah asam-asam lemah,tentang keasaman ini dapat diketahui dengan penambahan karbonat dan bikarbonat membentuk CO2.
Jadi kita dapat membuat alkohol lebih asam dari fenol jika anion pada alkohol lebih stabil daripada fenol. Kita juga dapat meningkatkan tingkat keasaan alkohol jika gugus penarik elektron berada di dekat karbon hidroksil seperti halogen ataupun NO2.  Tetapi, untuk contohnya saya belum menemukan alkohol lebih asam daripada fenol.
6. Meskipun saat ini bahan bakar fosil masih mendominasi sumber energi dunia, alkohol sudah digunakan sebagai bahan bakar oleh manusia sejak zaman lampau. Empat alkohol alifatikpertama, yaitu metanoletanolpropanol, dan butanol adalah jenis alkohol yang sering digunakan sebagai bahan bakar karena alkohol-alkohol ini dapat disintesis secara kimia maupun biologi dan karakteristik yang dimiliki membuat alkohol ini dapat dipakai pada mesin-mesin modern saat ini. Salah satu keuntungan yang dimiliki oleh keempat jenis alkohol ini adalah angka oktan yang tinggi. Angka oktan yang tinggi dapat membuat efisiensi bahan bakar meningkat sehingga dapat menutupi kepadatan energinya yang rendah (jika dibandingkan dengan bensin/diesel). Biobutanol merupakan salah satu bahan bakar yang paling menguntungkan karena kepadatan energinya hampir sama dengan bensin, dengan angka oktan yang masih 25% lebih tinggi dari bensin. Masalahnya adalah, saat ini biobutanol lebih susah diproduksi apabila dibandingkan dengan etanol atau metanol. Rumus kimia umum dari bahan bakar yang terbuat dari alkohol adalah CnH2n+1OH.
Kebanyakan metanol diproduksi dari gas alam, meskipun sebenarnya dapat juga diproduksi sari biomassa dengan proses yang hampir sama. Etanol pada umumnya diproduksi darimaterial biologis yang diproses melalui fermentasi. Bahan bakar yang diperoleh dari material-material biologis ini disebut dengan bioalkohol (misalnya bioethanol). Tidak ada perbedaan antara bahan bakar alkohol yang diproduksi dari material biologis maupun dari bahan kimia. Meskipun begitu, "etanol" yang diproduksi dari minyak bumi tidak bisa dianggap aman untuk dikonsumsi manusia karena masih mengandung 5% metanol, yang dapat menyebabkan kebutaan dan kematian. Campuran ini juga tidak bisa dipisahkan dengan distilasi biasa, karena mereka membentuk campuran azeotropik. Kebanyakan metanol diproduksi dari gas alam, meskipun sebenarnya dapat juga diproduksi sari biomassa dengan proses yang hampir sama.
Bahan bakar etanol adalah etanol (etil alkohol) dengan jenis yang sama dengan yang ditemukan pada minuman beralkohol dengan penggunaan sebagai bahan bakar. Etanol seringkali dijadikan bahan tambahan bensin sehingga menjadi biofuel. Pembakaran etanol lebih bersih daripada bahan bakar fosil yang berarti mengurangi emisi gas rumah kaca. Hal ini merupakan keuntungan etanol yang paling signifikan bagi lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Etanol menghasilkan energi  per satuan volume lebih rendah dibandingkan dengan bensin. Etanol juga cenderung sangat korosif karena dapat dengan mudah menyerap air dan kotoran. Tanpa sistem penyaringan yang tepat, etanol dapat menyebabkan korosi di dalam blok mesin terjadi dengan cepat. Penelitian yang banyak dilakukan saat ini difokuskan pada pemanfaatan bioetanol sebagai sumber bahan bakar. Dimana dalam pembuatan bioetanol ini memanfaatkan bahan baku yang mudah didapat dan diproduksi, seperti beras, jagung, ubi, serta jarak. 
Syarat-Syarat Bahan Bakar Untuk Motor Bakar Bensin
1. Volatilitas bahan bakar
Volatilitas bahan bakar didefinisikan sebagai kecenderungan cairan bahan bakar untuk menguap. Oleh karena itu kemampuan menguapkan bahan bakar untuk motor bensin sangat penting.

2. Angka Oktan
Angka Oktan adalah suatu bilangan yang menunjukkan sifat anti ketukan (denotasi). Dengan kata lain, makin tinggi angka oktan maka semakin berkurang kemungkinan untuk terjadinya denotasi (knocking). Dengan berkurangnya intensitas untuk berdenotasi, maka campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan oleh torak menjadi lebih baik sehingga tenaga motor akan lebih besar dan pemakaian bahan bakar menjadi lebih hemat.

3. Kesetabilan kimia dan kebersihan bahan bakar
Kestabilan kimia bahan bakar sangat penting, karena berkaitan dengan kebersihan bahan bakar yang selanjutnya berpengaruh terhadap sistem pembakaran dan sistem saluran. Bahan bakar yang mengalami perubahan kimia, menyebabkan gangguan pada proses pembakaran. Pada bahan bakar juga sering terdapat saluran/senyawa yang menyebabkan korosi, senyawa ini antara lain : senyawa belerang, nitrogen, oksigen, dan lain-lain , kandungan tersebut pada gas solin harus diperkecil untuk mengurangi korosi, korosi dari senyawa tersebut dapat terjadi pada dinding silinder, katup, busi, dan lainya, hal inilah yang menyebabkan awal kerusakan pada mesin.